Ketahui Kelebihan, Kekurangan Sekolah Alam


Sekolah alam  masih menjadi tren orang tua yang membiarkan anaknya belajar dengan metode ini. Apa itu sekolah alam dan apa perbedaan metode pengajaran yang digunakan? 

Mengirimkan anak ke sekolah adalah hal yang paling membanggakan dan membuat mereka gugup. Orang tua, harap bijak dalam memilih sekolah untuk anak Anda. 
Hal pertama yang harus diperhatikan, tentu saja, adalah biayanya. Namun, ada hal yang tidak kalah pentingnya, yaitu metode pengajaran di sekolah. 

Secara umum, sekolah alam dapat didefinisikan sebagai kegiatan belajar mengajar yang terutama berlangsung di luar ruangan. Bidang ini menggantikan sekolah reguler yang agak komputasional. Di sekolah ini, alam dijadikan sebagai sarana sekaligus objek pembelajaran. Anak-anak sangat aktif secara fisik. Nah, belum selesai kalau kita membahas medan alam tanpa mengetahui sejarahnya. Mari kita lihat bagaimana konsep sekolah ini pertama kali diterapkan di Indonesia. 
 
Sejarah Sekolah Alam

Ide awal pendirian sekolah ini dicetuskan oleh Ir Lendo Novo, lulusan Institut Teknologi Bandung pada tahun 1983. Sejak kecil, Lendo mengaku sering dimarahi gurunya karena overbooking, banyak pertanyaan. Little Lendo memiliki rasa ingin tahu yang besar. 

Menurutnya, duduk diam bagi seorang mahasiswa adalah siksaan. Dari pengalaman masa kecil inilah Lendo mulai bercita-cita untuk membangun  sekolah yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk berekspresi, dekat dengan alam dan tentunya menikmati proses pembelajaran yang ada.  Sekolah yang mengikuti pendekatan ini juga berangkat dari keprihatinan Lendo bahwa biaya pendidikan  semakin tidak berkelanjutan bagi masyarakat. Ide membangun sekolah ini adalah untuk membuat sekolah yang sangat berkualitas, namun dengan harga yang terjangkau.  

Keinginan Lendo untuk mendirikan sekolah yang “menyenangkan” mulai terwujud pada tahun 1989. Berawal dari TK Salman Al-Farisi di Awiligar, Bandung, Lendo terus memupuk ide mendirikan sekolah dengan visi, berpikir dekat dengan alam. 

Hingga  akhirnya, sekolah alam pertama  didirikan di Ciganjur pada tahun 1998, tepatnya di Jalan Damai, Ciganjur, Jakarta Selatan dengan nama Sekolah Alam Ciganjur.  Sekolah ini dimulai dengan hanya  8 siswa yaitu 5 orang di Playgroup dan 3 orang di SD, dilengkapi dengan  6  guru, dimana 3 guru adalah guru Playgroup, 2 guru adalah guru SD dan satu  guru Iqra'/tahfidz. 

Kemudian, pada tahun 2001, lokasi Sekolah Alam Ciganjur pindah ke Jalan Anda Nomor 7X, Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Lendo kemudian mengembangkan sekolah alam bernama Sekolah Kosmik di Jalan Raya Parung, 31 km 3, Parung, Bogor. 

Sejak didirikan pada tahun 1998, dikutip dari Wikipedia, konsep sanggar alam  telah diterapkan di berbagai daerah. Berangkat dari Aceh ke Papua. Dalam kaukus Sekolah Nusantara Alam  di Lembang, Juli 2011,  Jaringan Sekolah Alam Nusantara (JSAN) didirikan sebagai wadah sekolah alam di seluruh nusantara. Tidak kurang dari 57 sekolah alam bergabung dalam jaringan ini. 

Kelebihan Sekolah Alam

 
 1. Standar pendidikan yang tinggi 
 Mengutip dari situs resmi sekolah alam Indonesia, dijelaskan bahwa sekolah metode ini awalnya hanya sebuah ide pendidikan. Namun, konsep tersebut kemudian diterjemahkan menjadi sekolah model  dan mendapat respon positif dari masyarakat. Sekolah yang diciptakan harus memiliki aspek alamiah sebagai sumber ilmu pengetahuan dan dapat dikelola oleh siswa. 
Sekolah Alam Indonesia tidak menggunakan bangunan  yang mewah, melainkan menggunakan ruang kelas dari kayu, sehingga biaya pembangunannya lebih murah. Karena pendidikan yang berkualitas tidak ditentukan oleh struktur fisik bangunan, tetapi oleh kualitas guru, metodologi yang tepat, dan sumber daya yang memadai sebagai pintu gerbang  pengetahuan.  
Konsep pendidikan Sekolah Alam Indonesia berdasarkan Al-Qur'an dan dongeng menjelaskan bahwa tujuan manusia diciptakan salah satunya adalah menjadi khalifah di muka bumi. Oleh karena itu, sekolah alam Indonesia menekankan tiga tema utama dalam konsep pendidikannya, yaitu: 
 
 
 2. Perluas ruang  anak Anda 
Sesuai dengan namanya, anak-anak yang bersekolah dengan konsep kembali ke alam akan lebih dekat dengan lingkungan sekitar. Pembelajaran di sekolah menurut metode ini terutama dilakukan di ruang terbuka, dengan memanfaatkan potensi yang ada di  lingkungan sekolah.  Misalnya, ketika mempelajari IPA, siswa akan terpacu untuk melihat dan mempelajari secara langsung benda-benda di alam. 
 
Pembelajaran berlangsung sesuai dengan metode belajar dengan alam. Pada prinsipnya sekolah ini menggunakan metode yang tepat dalam memilih model pembelajaran. Artinya, metode apa pun yang cocok dapat digunakan. 
 
Jadi di sekolah dengan metode  yang berbeda ini, kita dapat menemukan model pembelajaran yang berbeda. Sekolah alam pada umumnya juga merupakan sekolah inklusi, yaitu sekolah yang menyediakan akomodasi bagi siswa berkebutuhan khusus. Dengan pendidikan untuk semua, sekolah ini percaya bahwa dengan menyatukan  siswa normal dan  berkebutuhan khusus, masing-masing pihak akan dapat belajar satu sama lain. 
 
Siswa berkebutuhan khusus akan mencapai nilai normal, sedangkan siswa SMA akan mengembangkan rasa empati terhadap orang lain. 

3. Cara belajar  baru 
Konsep bidang ini  berbeda dengan sekolah biasa. Di sekolah ini, karakteristik anak yang paling relevan adalah ia dapat menyeimbangkan penggunaan gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik. 

 Anak-anak bisa lebih mengeksplorasi dan menikmati alam Dengan belajar di sekolah ini, sejak kecil anak-anak akan belajar menghargai alam. Pendiri sekolah alam, Lendo pernah berharap dengan mengembangkan sekolah berkonsep alam akan mengurangi pemanasan global. Pasalnya, sekolah ini akan menghasilkan generasi yang peduli lingkungan dan memiliki kepekaan yang tinggi dalam menjaga bumi.  5. Bisa praktek langsung di lapangan Siswa di sekolah  ini bisa langsung mempraktekkan ilmu yang didapat dari buku, langsung di alam. Misalnya, dalam IPA, siswa akan belajar tentang tumbuhan. Hal ini tentunya menjadi keuntungan tersendiri bagi siswa sekolah ini karena dapat melihat langsung pepohonan yang ada di lingkungan sekolah. 
 
6. Anak-anak lebih penting 
Siswa sekolah alam memiliki hak untuk bebas mengekspresikan diri, bermain dan belajar pada saat yang sama. Hal ini mendorong perkembangan kepekaan anak-anak untuk mengkritik lingkungan mereka. Anak dilatih untuk berani tampil dan mengemukakan pendapat tanpa rasa takut atau rasa bersalah. 
 
Kekurangan Sekolah Alam 
Ada kelebihannya, ada juga kekurangannya. Sekarang, mari kita telusuri kekurangan sekolah dengan cara ini: 
 
1. Tidak mengikuti kursus pendidikan umum 
Sekolah alam tentunya memiliki penyesuaian kurikulum, terutama penambahan sebagian ilmu agama. Meski begitu, sekolah alam tetap mengacu pada kurikulum  yang diterapkan di Indonesia. 
 
 Misalnya, untuk tingkat dasar, Sekolah Alam Indonesia mengembangkan kurikulum yang bertujuan untuk meningkatkan karakter, menumbuhkan jiwa kepemimpinan, dan pemikiran logis yang tajam.
 
 2. Teknologi sulit dipelajari 
Artinya, siswa di sekolah ini akan lebih aktif di luar kelas. Akibatnya, akses mereka terhadap teknologi akan berkurang, terutama untuk komputer. Namun, sekolah yang menggunakan metode ini tetap mendorong siswa untuk memperoleh pengetahuan teknologi tanpa  kehilangan rasa lingkungan. 
 
 3. Kesulitan berkonsentrasi untuk anak visual 
Karena belajar begitu alami, anak-anak dengan gaya belajar visual  mudah terganggu oleh sesuatu yang bergerak. Hal ini tentunya menghadirkan tantangan tersendiri bagi guru atau instruktur dalam memberikan alternatif pembelajaran bagi anak-anak dengan gaya belajar  ini.  
 Anak sulit berkonsentrasi 
Pembelajaran di  kelas tentu menghadirkan banyak tantangan baik bagi guru maupun siswa. Alasannya lebih banyak gangguan  di luar kamar.

salah satu sekolah terbaik yang menerapkan pembelajaran mirip dengan sekolah alam adalah sekolah auliya di Bintaro, Ayah Bunda bisa mengunjungi websitenya disini.





Komentar

Postingan populer dari blog ini